Jejak Langkah

Uneg-uneg

advertisement

Puisi: Asa!


Asa!
Oleh: Gunawan

Cinta
Curilah aku dari diriku
Sembunyikan aku dalam hatimu
Ketika kegelisahan jiwa menghantui hari-hari
Dan kekosongan hati tak berarti

Angin malam menemani waktu yang tak bertepi
Dari kegundahan yang tumbuh subur
Aku hampir kehilangan asa
Dia seperti menjauh dan lepas
Lilin pribadi yang sudah hampir habis

Orang-orang seperti bingung
Gelisah menyelimuti matanya
Kakinya tak pernah diam
Bergerak tak menentu

Pikiranku meracau kemana-mana
Kata-kata seperti mengalir terus dalam kepala
Menari-nari ia mengejekku
Memaknai tanda demi tanda
Aku tidak bisa menghentikan kata-kata
Otakku tegang mengejar mencoba tuk menangkapnya

Gelisah jiwa, gelisah badan
Gelisah batin, gelisah pikir
Gelisah tidur, Gelisah hati…..
Aku takut
hidup di negeri yang gelisah
Apakah aku mampu melewati ini semua
Adakah orang tidak gelisah???

Aku tidak ingin mati dalam kegelisahan
Yang dikubur oleh tanah-tanah sengketa para serigala

Cinta, aku ingin siram kegelisahanku olehmu
Oleh air yang mengalir dari bunga-bunga kebaikan, kejujuran, dan perhatian
Aku hanya ingin bunga yang sederhana
Namun wanginya semerbak mengisi jagad raya
Membuat iri para pujangga, ksatria sunyi, dan malaikat
Yang dikasihi oleh-Nya

Ya….aku akan mengejar legenda pribadiku
Melalui bahasa buana dan pertanda
Aku akan dapatkan bunga sederhanaku
Karena kamu masih ingat aku……

Jakarta, 10 Desember 2003
2 Komentar untuk "Puisi: Asa!"

Lagi, jatuh cinta yaaa...???
Trus, bertepuk sebelah tangan...???
Jadi, putus asa gitu???

Semangat donk...

anyway..
puisinya panjang benerr..
serius bener kayaknya
ok lah
cinta tidak harus memiliki meski harus menunggu...
begitukah?

btw..blognya kemaren jreng..kok balik lagi kelam..
tanya:kenapa.@*$##%#@!

Back To Top